Skip to content

Mahasiswa Bersatu dalam Pemilu Raya 2025: Mewujudkan Perubahan Nyata

Humas Politeknik STIA LAN Makassar | Suasana demokrasi kembali menghangat di Politeknik STIA LAN Makassar dengan berlangsungnya Pemilu Raya (Pemira) 2025 yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pemira tahun ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi kemahasiswaan.

Sebagai bagian dari proses demokrasi kampus, Politeknik STIA LAN Makassar secara resmi menggelar Musyawarah Besar dan Pemilu Raya 2025. Kegiatan yang berlangsung sejak 27 Januari hingga 19 Februari 2025 ini tidak hanya menjadi ajang pergantian kepemimpinan, tetapi juga cerminan dari semangat persatuan dan perubahan di kalangan mahasiswa. Dalam Pemira ini, mahasiswa berhak memilih Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta Ketua dan Wakil Ketua dari berbagai Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPENA, HIMASDAMA, dan HIMADISTIK).

Dengan mengusung tema “Bersatu dalam Perubahan dengan Perubahan yang Nyata”, Pemilu Raya 2025 dipimpin oleh Panitia Penyelenggara Pemilu dan diawasi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) untuk memastikan jalannya pemilu yang demokratis, transparan, dan inklusif.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan proses pendaftaran, seleksi berkas, pengumuman kandidat, pencabutan nomor urut, masa kampanye, orasi serta debat kandidat, hingga puncaknya pada 19 Februari 2025, yaitu pengumuman hasil pemilihan.

Dalam upaya memastikan Pemilu Raya (Pemira) 2025 di Politeknik STIA LAN Makassar berjalan lancar dan adil, panitia telah menyiapkan berbagai mekanisme pengawasan yang ketat. Tahun ini, sistem pemungutan suara dilakukan secara langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS), mengikuti model yang diterapkan dalam pemilu nasional. Ketua Panitia menegaskan bahwa setiap panitia memiliki tanggung jawab yang jelas untuk menghindari kesalahan teknis selama proses berlangsung.

Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sebagai penanggung jawab utama juga membentuk Panitia Pengawas Pemilu Raya guna memastikan integritas proses pemilihan serta mencegah terjadinya kecurangan.

Meski demikian, berbagai tantangan tetap dihadapi selama penyelenggaraan Pemira. Salah satu kendala utama adalah keterlambatan pendaftaran calon kandidat, yang berdampak pada pergeseran jadwal yang telah direncanakan. Selain itu, keterbatasan logistik dan fasilitas seperti jumlah mikrofon yang tidak mencukupi juga menjadi hambatan teknis yang cukup signifikan. Panitia berharap, Pemira di tahun-tahun mendatang dapat berjalan lebih efektif dengan dukungan fasilitas yang lebih memadai serta peningkatan kesadaran calon kandidat dalam mengikuti tahapan pendaftaran secara tepat waktu.

Arief & Syafaat: Menjaga Demokrasi Kampus dengan Sinergi & Transparansi

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Politeknik STIA LAN Makassar, Arief Arrahman, menegaskan komitmen lembaganya dalam menjaga transparansi dan demokrasi dalam Pemilihan Umum Raya (Pemira). Dua kepanitiaan independen, yakni Panitia Pengawas Pemilu (PANWASLU) dan Panitia Penyelenggara Pemilu (P3), dibentuk untuk mengawal proses pemilihan. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh tahapan Pemira berlangsung dengan transparan dan tetap berlandaskan prinsip demokrasi,” ujar Arief, mahasiswa asal Luwu Utara yang dikenal dengan rambut ikalnya dan gaya bicara yang tenang namun tegas.

Dalam upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa, DPM bersama organisasi mahasiswa lainnya gencar melakukan sosialisasi, termasuk melalui HIMAPRODI dan program Volunteer Pemilu Raya yang melibatkan mahasiswa baru. Arief berharap, dengan adanya program ini, mahasiswa dapat lebih memahami sistem demokrasi kampus dan aktif dalam Pemira. “Kami bahkan berencana melakukan survei bersama PANWASLU untuk mengukur efektivitas sistem pemilu saat ini,” katanya.

Menutup wawancara, ia menekankan pentingnya hubungan harmonis antara DPM dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ke depan. “Lembaga eksekutif dan legislatif kampus tidak harus bersitegang. Justru, keseimbangan dapat terwujud jika ada sinergi dan independensi yang terjaga,” pungkasnya.

Muhammad Syafaat, Presiden Mahasiswa periode sebelumnya, mengapresiasi semangat demokrasi yang tetap hidup di kalangan mahasiswa. Meski dinamika Pemira tahun ini berbeda dengan banyaknya pasangan calon yang terpilih secara aklamasi, ia melihat hal ini sebagai refleksi dari kesepahaman internal organisasi dalam menentukan pemimpin yang diusung. “Saya berharap ke depan partisipasi mahasiswa semakin meningkat, baik dalam pencalonan maupun dalam penggunaan hak pilih. Pemira bukan sekadar formalitas, tetapi momentum penting untuk menyuarakan aspirasi,” ujar Syafaat, yang dikenal dengan perawakannya yang tinggi besar dan senyum simpul khasnya.

Selama masa kepemimpinannya, Syafaat menghadapi tantangan besar dalam menjembatani aspirasi mahasiswa dengan kebijakan kampus. Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan pendekatan solutif agar setiap suara didengar dan diakomodasi.

Salah satu pencapaian yang ia banggakan adalah keberhasilannya memulihkan hubungan antara BEM dan himpunan mahasiswa yang sempat merenggang, serta membawa 30 mahasiswa ke Jakarta untuk berkompetisi dalam Dies Natalis tiga kampus Politeknik STIA LAN. “Ini pertama kalinya rombongan mahasiswa Politeknik STIA LAN Makassar berkompetisi di luar Sulawesi dan meraih prestasi di Pulau Jawa,” katanya. Ia berkomitmen tetap aktif dalam dunia organisasi dan memastikan BEM terus berkembang melalui perannya sebagai Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO).

Pemira 2025 Hadirkan Pemimpin Baru

Pemilu Raya Politeknik STIA LAN Makassar 2025 menjadi ajang penting bagi mahasiswa untuk menentukan pemimpin organisasi kemahasiswaan di berbagai tingkatan. Dalam pemilihan ini, sejumlah kandidat telah resmi mendaftarkan diri untuk bertarung dalam kontestasi demokrasi kampus yang penuh semangat.

Untuk posisi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Andi Erina Novrianti tampil sebagai calon tunggal yang siap membawa visi baru dalam mengawal kebijakan mahasiswa. Sementara itu, posisi Presiden Mahasiswa diperebutkan oleh Rangga Andhyka Putra Abady, yang berpasangan dengan Alif Muhammad Anugrah sebagai calon Wakil Presiden Mahasiswa.

Di tingkat himpunan mahasiswa, Muhammad Fadli Ilyas maju sebagai calon Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HIMAPENA), dengan Andi Muhammad Qoid Antar Mappatunru sebagai wakilnya. Pada Himpunan Mahasiswa Adm.Bisnis Sektor Publik (HIMADISTIK), Nur Amanda Adelia Awaluddin siap memimpin, didampingi oleh Muh Ryamizard Putra Taqwa sebagai wakilnya. Sementara itu, Safwan Pratama Putra mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Manajemen SDM Aparatur (HIMASDAMA), bersama Aldi Nur Aiman sebagai calon wakilnya.

Mereka yang terpilih bukan hanya wajah baru dalam organisasi, tetapi juga jembatan antara mahasiswa dan pihak kampus. Komunikasi dan koordinasi yang solid akan menjadi kunci keberhasilan mereka dalam mewujudkan perubahan yang nyata. Tanggung jawab kini ada di tangan mereka, bukan sekadar mengemban amanah, tetapi juga mendengarkan, merangkul, dan bergerak bersama demi kemajuan Politeknik STIA LAN Makassar.

Penulisan : Adekamwa
Humas Politeknik STIA LAN Makassar
081245367182

Facebook
twitter
Telegram
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *