Politeknik STIA LAN Makassar Gelar Public Lecture Green and Good Governance Secara Daring

Makassar, 30 Mei 2024 – Politeknik STIA LAN Makassar menggelar kegiatan “Public Lecture Green and Good Governance” secara daring pada hari Kamis, 30 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 364 peserta, terdiri dari mahasiswa program magister terapan, sarjana terapan, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat umum.

Acara yang dibuka oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik, Dr. Frida Chairunisa, M.Si., menjadi forum yang penting untuk membahas isu-isu penting seputar Green and Good Governance. Speaker utama dalam acara ini adalah Assoc. Prof. Dr. Azlan Abas, Centre for Research in Social, Development and Environment Faculty of Social Sciences and Humanities Universiti Kebangsaan Malaysia.

Dalam paparannya, Assoc. Prof. Dr. Azlan Abas memaparkan konsep “Green Governance: Integrating Sustainability into Good Governance”. Dia menguraikan tentang pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam praktik-praktik tata kelola yang baik, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam implementasi.

Terdapat beberapa komponen kunci dalam Green Governance yang perlu dipahami, di antaranya:

1. Keterlibatan Masyarakat: Green governance mengutamakan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait lingkungan. Ini termasuk konsultasi publik, partisipasi dalam perencanaan dan implementasi kebijakan lingkungan, serta akses yang adil terhadap informasi dan keadilan lingkungan.
2. Transparansi dan Akuntabilitas: Keterbukaan informasi dan akuntabilitas institusi pemerintah dan perusahaan penting dalam green governance. Hal ini mencakup publikasi data lingkungan, laporan keberlanjutan, dan pertanggungjawaban terhadap keputusan dan tindakan yang memengaruhi lingkungan.
3. Keadilan Lingkungan: Green governance menekankan perlakuan yang adil terhadap semua pihak yang terdampak oleh kebijakan dan praktik lingkungan. Ini termasuk melindungi hak-hak masyarakat adat, kelompok rentan, dan komunitas lokal, serta memastikan distribusi yang merata dari manfaat dan beban lingkungan.
4. Integrasi Keberlanjutan: Green governance mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam semua aspek kebijakan dan tindakan pemerintah dan perusahaan. Ini mencakup mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengambilan keputusan.
5. Kolaborasi Antar-Sektor: Kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil penting dalam mencapai tujuan green governance. Ini termasuk kemitraan untuk inovasi teknologi hijau, investasi berkelanjutan, dan pemantauan lingkungan yang bersama-sama.
6. Penegakan Hukum Lingkungan yang Kuat: Sistem hukum yang efektif dan penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan dan sanksi yang tegas terhadap pelanggar.
7. Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan: Green governance mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan hutan, air, energi, dan lahan yang bijaksana untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.

Dengan memperhatikan dan mengintegrasikan komponen-komponen ini, green governance bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang kokoh untuk pembangunan yang berkelanjutan dan melindungi lingkungan bagi generasi mendatang.

Kegiatan ini dipandu oleh moderator, Dr. Deasy Mauliana, SH., MH., yang memastikan jalannya diskusi yang interaktif dan informatif antara pembicara dan peserta.

Dr. Frida Chairunisa, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran akan pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam praktik-praktik tata kelola yang baik dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Acara ini merupakan langkah positif Politeknik STIA LAN Makassar dalam memperluas wawasan dan kesadaran akan isu-isu penting dalam tata kelola dan keberlanjutan, serta memfasilitasi dialog yang konstruktif antara akademisi, praktisi, dan masyarakat umum.

Dengan demikian, Public Lecture ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu tersebut, tetapi juga mempromosikan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan solusi-solusi yang inovatif untuk tantangan-tantangan masa depan.